3 research outputs found
PRAKTIK LAPANGAN TERBIMBING (PLT)
Praktik Lapangan Terbimbing (PLT) merupakan mata kuliah wajib tempuh mahasiswa program S1 kependidikan. Program PLT bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran di sekolah, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau kependidikan; memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal, mempelajari, dan menghayati permasalahan sekolah yang terkait dengan proses pembelajaran; dan meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai secara interdisipliner kedalam pembelajaran di sekolah.
Kegiatan PLT dilaksanakan pada tanggal 15 September 2017 – 15 November 2017. Kompetensi yang diampu adalah Sejarah Indonesia kelas XI dengan alokasi waktu tiap minggu, 6 jam pelajaran. Mahasiswa mengampu 3 kelas yaitu XI Akuntasi 2, XI Administrasi Perkantoran, dan XI Tata Busana. Kegiatan yang dilakukan selama PLT antara lain: persiapan sebelum mengajar meliputi: penyusunan RPP, penyusunan materi ajar, penyusunan dan pengembangan media pembelajaran, dan evaluasi. Selain kegiatan pembelajaran, mahasiswa ikut serta dalam kegiatan non-mengajar.
Secara keseluruhan, pelaksanaan PLT dapat berjalan dengan baik tanpa adanya hambatan yang berarti. Kegiatan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi berjalan dengan baik pula. Mahasiswa telah menyusun persiapan PLT berupa administrasi guru secara lengkap. Pelaksanaan praktik mengajar telah dilaksanakan sebanyak 14 kali tatap muka dengan hasil evaluasi yang baik. Kegiatan pembelajaran di kelas mahasiswa menggunakan metode permainan untuk meningkatkan minat belajar sejarah siswa kelas XI. Dari kegiatan PLT ini mahasiswa praktik dapat memperoleh pengalaman yang sangat berharga terutama dalam bidang pembelajaran dan pendidikan. Hambatan-hambatan selama pelaksanaan diharapkan dapat menambah pengalaman mahasiswa sehingga mahasiswa dapat meningkatkan kompetensi diri dibidang pendidikan. Selain itu kerjasama yang telah terjalin dengan baik antara pihak sekolah dan pihak universitas diharapkan dapat terjalin lebih erat dan dapat ditingkatkan lagi
Improving Acceptance Of Iposyandu Application In Community Health Workers: Service Science Perspective
Maternal and Child health data report by Community health workers (CHW) is still using paper manually. Consequently, it creates delays in policymaking and implementation. Therefore, the iPosyandu application as developed presenting as a digital health platform in helping CHW store the data online. Despite the benefits of iPosyandu, CHW is still reluctant to use this application. Hence, this study aims to analyze the strategies that can be used to improve the acceptance of the iPosyandu in CHW based on a service science perspective. Service science of value co-creation was chosen as a strategy to create a model of CHW acceptance. By conducting focus group discussions, this study engages the participation of CHW and other relevant stakeholders to explore and develop the strategic processes. The result found the need for government policy support for digitalization in CHW and develop the platform, both in platform regulations and application readiness. After all, digitization in CHW can make stakeholders easier to monitor and more responsive to formulate health policies.Keywords:Â Community health worker (CHW), iPosyandu, Service Science, Digitalizatio
PENGEMBANGAN MEDIA KARTU KUARTET MATERI KERAJAAN-KERAJAAN ISLAM DI JAWA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMK KELAS X
Penelitian dan pengembangan ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan
media pembelajaran berupa kartu kuartet, (2) mengetahui kelayakan media kartu
kuartet materi kerajaan-kerajaan Islam di Jawa dari segi media dan materi untuk
meningkatkan prestasi belajar sejarah SMK kelas X, (3) mengetahui efektivitas
penggunaan media kartu kuartet untuk meningkatkan prestasi belajar sejarah siswa
SMK kelas X.
Pengembangan media kartu kuartet ini menggunakan metode penelitian
dan pengembangan (R&D) model penelitian Borg and Gall dengan menggunakan
6 dari 10 langkah penelitian Borg and Gall. Langkah-langkah yang digunakan
penulis sebagai berikut: (1) research and information collecting (penelitian dan
pengumpulan informasi), (2) planning (perencanaan), (3) develop preliminary
form of product (pengembangan bentuk awal produk), (4) preliminary field testing
(uji lapangan awal), (5) main product revision (revisi produk), (6) main field
testing (uji lapangan utama). Penulis menggunakan 6 langkah penelitian Borg and
Gall dikarenakan pada tahap main field testing (uji lapangan utama) penulis
melakukan proses pembelajaran dan evaluasi guna mendapatkan hasil keefektifan.
Subjek dalam penelitian ini yakni: 1 ahli instrumen pada langkah planning, 1 ahli
media dan 1 ahli materi pada tahap develop preliminary form of product, 18 siswa
kelas X dan 2 guru sebagai responden pada tahap preliminary field testing, serta 33
siswa kelas X TB pada tahap main field testing.
Hasil yang didapatkan dari penelitian dan pengembangan ini adalah (1)
menghasilkan media pembelajaran berupa kartu kuartet materi kerajaan-kerajaan
islam di Jawa untuk meningkatkan prestasi belajar, (2) kelayakan yang diperoleh
dari pengembangan media kartu kuartet adalah skor 4.8 oleh ahli media dengan
kriteria sangat baik kategori layak dan skor 4 oleh ahli materi dengan kriteria baik
kategori layak. Sedangkan hasil uji lapangan awal dari guru mendapat skor 4.7
dengan kriteria sangat baik kategori layak dan hasil dari 18 siswa mendapatkan
rata rata skor 3.88 dengan kriteria baik kategori layak, (3) Penggunaan media kartu
kuartet pada proses pembelajaran didapatkan prestasi belajar siswa yang
meningkat dengan rata rata nilai pretest 42.24 menjadi rata-rata nilai posttest
76.09. Dari hasil pengembangan yang dilakukan media kartu kuartet dapat
dinyatakan efektif.
Kata kunci: media pembelajaran sejarah, kartu kuartet, kerajaan-kerajaan Islam
di Jawa, SMK kelas